Ima Rismawati beserta suaminya, Atang Gumawan menjadi korban dalam tragedi di Mina. Keduanya merupakan jemaah haji dari kloter 61, Kota Banjar, Jawa Barat.
Dari penulusuran, sosok mendiang Ima ternyata sosok yang sering mengeluarkan ungkapan religi. Hal ini terlihat dari beberapa status yang ditulisnya di laman media sosial seperti akun facebook.
Ima memiliki akun facebook sesuai namanya. Seringkali, perempuan berusia 30 tahun ini menulis status religi. Misalnya pada 7 Januari 2015, Ima mengatakan waktu menjalani hidup cepat berlalu. Dia berharap bila di akhir hayatnya ingin meninggal dalam kondisi syahid.
"Semakin cepatnya waktu berlalu, terasa semakin dekat saja waktu ku pada Mu Ya ALLAH, tapi bagaimana bekalku nanti. Aku hanya selalu berharap dan berdoa akhir hayat yang indah. Syahid di jalan Mu. Amin ya robbal alamiin," tulis almarhumah Ima.
Setelah itu, Ima masih sering menulis status religi di facebook. Salah satunya pada 27 Maret 2015. Ia menulis selama diberikan kesempatan hidup, agar memperbanyak kebaikan-kebaikan. Perempuan berkerudung itu pun mendoakan orang shaleh dan shalehah yang sudah meninggal mendapat tempat terbaik di sisiNya.
"Teruslah perbanyak melakukan kebaikan-kebaikan, selagi kita masih diberi kesempatan hidup di dunia. Kangen sama orang-orang shaleh & shalehah yang telah dijemput Allah SWT, kadang terbayang juga. Ya Allah sedang apakah mereka, semoga Allah memberikan tempat terbaik dan terindah untuk mereka semua. Amiin ya robbal alamiin," tuturnya.
Lalu, ada juga status Ima pada 22 Maret 2015 yang mengingatkan takdir yang dikehendaki Tuhan harus dipahami dan dijalankan. Kadang, menurutnya manusia tidak paham dengan takdir dariTuhan.
"Sangat benar, takdir Allah memang yang terbaik untuk hamba-Nya, cuma kadang kita sendiri yang tidak memahaminya. Harus lebih yakin, dan tambah yakin lagi takdir Allah pasti yang terbaik untuk hamba-Nya, karena Allah Maha Tahu apa yg di butuhkan hamba-Nya. Wilujeng enjing ka sadayana, wilujeng liburan, ngempel srng keluarga tercinta.
Seperti diketahui, selain bersama suaminya, adik serta saudara iparnya taitu Dik Dik Muhammad Tasdik dan Ira Kusmira menjadi korban di tragedi Mina seperti data yang dirilis BPIH Persis.